Jumat, 10 Juni 2016

Jangan dibaca kalo kamu lagi ga kena friendzone mah. Udah diem weh.

 “Kalo ada yang deketin biasa aja nanggepinnya, jadi kita tau mana yang berjuang, mana yang cuma sekedar, “Oh kieu geuning, geusan ah.”” –Twitter: @caprukbdg.

“I like boys who are a lot taller than me, smell good, and give great hugs. So, uh, you.” –Line: The Story of Life.

“Single? Mungkin itu cara Allah menjauhkan kita dari maksiat.” –Instagram: teladan.rasul.

“Keep calm and biarkan sieta bahagia :’)” –Twitter: @caprukbdg.

Tidak apa sering sakit hati, dilupakan, ditinggalkan.  Banyak orang besar lahir dari sakit hati. 
Tidak masalah sering dihina, dicaci. Banyak orang mulia lahir dari seluruh penghinaan dan cacian.
Pastikan saja, kita selalu bergerak menjadi lebih baik, belajar dari sakit hati dan hinaan orang lain.” –Tere Liye.

“Cinta adalah sabar. Orang2 yang sabar akan memperoleh cinta yang istimewa.” –Tere Liye.

“Jika sesuatu itu mudah sekali datang dan pergi dalam hidup kita, maka itu simply memang bukan hal spesial. Termasuk seseorang, jika dia mudah sekali memutuskan datang dan pergi, kitanya yang lugu sekali jika tetap berpikir itu spesial.” –Tere Liye.

Segala sesuatu yang ditakdirkan bersama, maka apapun yang mencegahnya, dia akan menemukan jalan untuk menyatu.
Pun sebaliknya, sesuatu yang tidak ditakdirkan bersama, maka apapun yang kita lakukan, dia tidak akan pernah menyatu.” – Tere Liye.

“Lepaskanlah, maka semoga yang lebih baik akan datang. Lepaskanlah, maka semoga suasana hati akan lebih ringan.” –Tere Liye.

“Should I smile because we’re friends? Or should I cry because that’s the only thing we can ever be?”

“Friendzone adalah cape-cape ngasih lampu ijo ke gebetan, eh dia buta warna.”

“Hati-hati, friendly dan flirty itu beda tipis.”

“My biggest mistake wasn’t falling for you, but it was thinking that you had fallen for me too.”

“I’m stuck in friendzone.”

“Kalo ga bisa bersama, jangan bikin nyaman dan terbiasa.”

“PDKT = Pernah Deket Kemudian Temenanaja.”

“Pergi bareng, makan bareng, dijemput, boncengan, diperhatiin, curhat bareng, ketawa bareng tapi sayang friendzone.”

“Girls get friend-zoned too. It hurts them just as much as it hurts you.”
“Sampai nanti pada saatnya kaki melangkah, jangankan untuk berbalik, menengokpun takkan pernah.”

“Tetaplah disitu, aku takkan mengganggumu. Diam saja. kita cukup saling memperhatikan, dan pelan-pelan saling melupakan.”

“Ketika perasaan lo ke doi lebih dari temen tapi, doi lo nganggep lo sebagai sahabat.”

“Jangan mencari pasangan yang berjanji tidak akan pernah menyakiti kita. Karena itu impossible. Semua orang selalu berubah, dan besok lusa bisa saja menyakiti.
Tapi carilah pasangan yang bersedia: apapun situasi menyakitkan yang dihadapi, dia akan bersama kita melewatinya. Maka komitmennya akan tetap.” –Tere Liye.

“Ada orang-orang yang jatuh cinta, tapi tidak ditakdirkan bersama. Ada orang-orang yang bersama, tapi tidak jatuh cinta.
Ada pula orang-orang yang jatuh cinta, ditakdirkan bersama. Hidup ini memang begitu2 saja. 7 milyar manusia di atas bumi; tiap detik, setidaknya ada yang jatuh cinta, pun tiap detik, ada yang berpisah. Jadi, tidak perlu galau, sakit hati, sesak, toh, penulis skenario hidup kita adalah yang maha mengetahui. Dijalani saja, apapun ujungnya. Syukur2 happy ending.” –Tere Liye.

“One does not simply to escape from frienzone.”

Melepaskan dengan tulus sesuatu yg amat kita inginkan tidak selalu berarti kita lemah.
Melainkan sebaliknya, kita sangat kuat untuk membiarkan sesuatu itu pergi. Kita sangat kuat utk meyakini bahwa besok lusa, jika memang berjodoh, pasti akan kembali.” –Tere Liye.

“Meskipun pada akhirnya kita belum tentu bersama, setidaknya kita pernah tertawa bersama.”

“Sehebat apapun kata dan rasa, kalau Tuhan sudah bilang ‘tidak!’ mau apa?”

“Friendzone. Makes love complicated.”

“I Like being a strong, independent woman and to be honest, I was never afraid to be on my own.” –Dido Armostrong.

“Those who have been wounded greatly, are also who are capable of loving greatly.” –Joyce, itakeoffthemask.com