Semua orang harus nunduk sama kamu.
Si penguasa. Si pemenang.
Nggak ada yang bisa melawan kamu dan uangmu.
Uangmu yang banyak itu.
Bikin yang tua tunduk,
Yang dihormat tunduk,
Yang dimaklum tunduk,
Yang seharusnya tidak tunduk, tunduk.
Uang bikin orang nunduk sama kamu.
Selamat ya, kamu kebanyakan uang.
Bisa melakukan segalanya, sekalipun melanggar perintah agama Islam.
Bertindak sesukanya, tanpa memikirkan dampak.
Yang ngingetin kamu shalat, kalo bukan aku siapa?
Yang ngingetin kamu supaya jangan makan banyak karena kamu sudah obesitas, kalo bukan aku siapa?
Yang bangunin kamu kerja, nyuruh kamu ngaji, gendong anak (walaupun kamu nggak mau), nyuapin anak (walaupun kamu nolak), mandiin anak (1x selama 14 bulan), quality time sama anak (karena kamu fokus dengan uangmu), minta maaf kalo salah, nyiapin sahur, nyiapin buka puasa, PIJITIN KAMU SETIAP HARI, ngingetin kamu supaya rajin minum Amlodipine, minum obat sesuai dosis, charge hp kamu setiap pagi supaya bangun pagi kamu full battery, NYETIRIN KAMU KEMANAPUN KAMU MAU PERGI, nungguin kamu ngobrol sama temen-temen kamu, nyalain air untuk kamu mandi, cuciin kaki kamu setiap pulang kerja, siapin makan, lauknya, minumnya, kopinya, tehnya, jahenya, berhubungan badan padahal baru beres keramas, mandi tengah malem, NGGAK PUAS, rapihin semua nota bisnis kamu yang segunung itu dengan tangan aku sendirian (ngeaudit sendirian), physical touch duluan ke kamu soalnya kamu nggak gitu ke aku.
Aku nggak ngeluh.
Aku lakuin rutinitas dengan senang hati.
Tapi bisa nggak, nggak sambil ngebentak?
Aku paling nggak suka dibentak kalo aku ngasih tau hal baik dengan baik-baik.
"Kalo lagi sama aku, please yah jangan liatin cewek cantik rambut pirang langsing kurus di depan aku. Kalo lagi di tempat kerja, atau nggak lagi sama aku, sok aja aku nggak larang. Aku suka insecure soalnya."
"Oke."
Oke tai.
"Yuk Isya dulu. Mau sendiri-sendiri wae atau berjamaah?"
"Nggak dulu deh, aku capek banget sakit badan aku meriang panas dingin lemes ngantuk."
"Udah 24 hari nggak shalat, perjanjian kita kan 21 hari. Ini udah kelebihan."
"Ya nanti."
"Aku nggak ada waktu buat shalat Jumat. Aku sibuk."
"Goblok banget dih yang gitu aja dipermasalahin. Aku ngeliat juga enggak! Mana cewek mana! Tai lah!
"Kamu mah apa-apa teh aku harus sumpah demi Allah wae! Nggak percayaan banget sama aku!"
"Diperiksa aja terus hp aku! Padahal ini teh privasi!"
"Terus aku harus gimana kalo kamu nangis? Da kamu mah kan cengeng."
"Ya kamu diem, ya aku diem juga hahahaha."
"Gimana kamu aja lah terserah!"
"Bebas."
"Jelek kamu kayak gitu, mending gini."
"Yang, kamu ke salon gih, rambutnya diblonde gitu. Aku yang bayar ya."
"Akunya jelek, jangan posting yang itu. Kamu aja kolaborasi sendiri, aku nggak mau. Jangan tag aku."
"Aku beliin kamu iPhone, tapi syaratnya, jangan nanya, "Kamu sayang aku nggak kamu sayang aku nggak?" Berisik tau ditanya kayak gitu wae. Risih."
"Jangan pake rok. Pake celana aja."
"Perasaan aku? Biasa aja. Kenapa emang?"
"Semua aku anggap biasa aja sih. Nggak ada yang spesial."
"Biasa semua."